Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting ADS Search Google

Pengertian Bacaan Al Fath dan Al Imalah Serta Bacaan Imam Qiraat


1. AL FATH AL IMALAH DAN AT TAQLIL


Al fath dalam bab ini adalah terbukanya mulut si pembaca Al-Qur’an ketika mengucapkan Alif, jadi bukan alif yang berharkat fatah, sebab Alif tidak menerima harkat.

Adapun Al Imalah menurut bahasa adalah condong, sedangkan istilah ada dua macam:

a) Al Imalah Al Kubra 

Dari sudut istilah ialah menyebut (melafaz) baris fathah cenderung kepada baris kasrah dan huruf Alif cenderung kepada Ya’ dan dikenali sebagai Imālah Kubra.

b) Al Imalah Al Sughra 

Dari sudut istilah ialah menyebut (melafaz) huruf dengan keadaan antara fathah dan Imālah Kubra. Taqlil ini juga dikenali sebagai Imālah Sughra dan Juga antara dua lafaz اللفظين بين Di samping itu, Ibn al-Jazari ada mengatakan bahwa terdapat juga istilah lain bagi Taqlil ini yaitu Taltif (التلطيف) dan juga Baina Baina (بين بين).
Sedangkan Menurut Mohamad Abd Manaf (2004), Imalah terbagi kepada dua yaitu:

Imalah Kubra dan Imalah Sughra:

i. Imalah Kubra ialah bacaan antara fathah dengan kasrah atau antara Alif

dengan Ya’.

ii. Imalah Sughra yaitu bacaan antara fathah atau Alif dengan Imalah Kubra.

Imalah Sughra dikenali sebagai Taqlil. 

Di dalam kenyataan, diantara imam tujuh yang mempunyai bacaan Al Imalah dapat dibagi menjadi lima macam:

1. Qurra’ yang tidak membaca Imālah Kubra (Imālah) dan Imālah Sughra (Taqlil) yaitu Ibn Katsir.

2. Qurra’ yang membaca dengan Imālah Sughra (Taqlil) yaitu Warsy.

3. Qurra’ yang membaca dengan Imalah Kubra (Imālah) dan Imālah Sughra (Taqlil) yaitu Abū ‘Amru.

4. Qurra’ yang membaca dengan kadar sedikit antara Imālah Kubra (Imālah) dan Imālah Sughra (Taqlil) yaitu Ibn ‘Amir, ‘Asim dan Qalun.

5. Qurra’ yang membaca dengan Imālah Kubra (Imālah) yaitu Hamzah dan Kisai. 

2. CIRI-CIRI AL IMALAH DAN AT-TAQLIL

a) Bacaan Hamzah dan Al Kisa’i pada zawatul Ya’
Terdapat Zawatil Ya’ di hujung kalimah dan sebelumnya ada alif saghirah ketika wasal atau waqaf: 

1. Pada Isim. Contoh: الهدى surah Taha ayat 47

2. Pada Fi’el. Contoh: أتى surah al-Insan ayat 1

3. Pada Harf. Contoh: بلى surah al-Baqarah ayat 81
Pada tiga keadaan di atas, Imam Hamzah, Imam al-Kisa’i dan Imam Khalaf al-‘Asyir membaca dengan Imālah. Imam Warsy membaca dengan Taqlil secara khilaf. 

b) Bacaan Hamzah dan Al Kisa’i pada Alif Ta’nis

Contoh: سلوى (surah al-Baqarah ayat 57),

Imam Hamzah dan Imam al-Kisaie membaca dengan Imālah. Manakala Imam Warsy dan Imam Abu ‘Amru membaca dengan Taqlil.

c) Bacaan Hamzah dan Al Kisa’i pada lafaz Anna yang dipergunakan untuk istifham Mata ‘Asa dan Bala 
Hamzah dan Al Kisa’i membaca Al imalah Al Kubra pada lafaz Anna yang dipergunakan untuk istifham. 

Contoh: أَنَّىٰ شِئْتُمْ (surah Al-Baqarah ayat 223) 

d) Bacaan Hamzah dan Al Kisa’i pada lafaz Alif yang terletak diujung kata, yang tertulis didalam mushaf Usmaniyyah dengan bentuk Ya’
Hamzah dan Al Kisa’i juga membaca Al Imalah Al Kubra pada setiap Alif yang terletak diujung kata, yang tertulis didalam mushaf Ustmaniyyah dengan bentuk Ya’, kecuali pada lafaz Lada, Zaka, Ila, Hatta dan ‘Ala. 

Salah satunya contoh dari lafaz Lada: لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ(surah al-Ghafir ayat 18)

e) Bacaan Hamzah dan Al Kisa’i pada lafaz Alif yang asalnya dari Waw dan menjadi Lam lil kalimah dan juga menjadi huruf ketiga, namun kata tersebut dimasuki huruf Zaidah.

Hal ini berlaku pada fi’il maupun isem, namun fi’il/isem tersebut setelah dimasuki huruf Ziadah-Alif yang menjadi huruf ketiga tadi akan menjadi huruf keempat atau lebih.

Sebagaimana contoh yang dijelaskan oleh Imam Al-Syatibi pada lafaz: زكيها dan أنجئ lafaz-lafaz ini sebelum dimasuki huruf zaidah, Alif nya sebagai huruf ketiga, namun setelah dimasuki huruf zaidah Alifnya menjadi huruf keempat atau lebih.

f) Bacaan Hamzah dan Al Kisa’i pada lafaz Ahya 

Hamzah Al Kisa’i membaca Al Imalah Al Kubra pada lafaz Ahya yang diawali Waw. Dan apabila tidak diawalioleh waw (yakni yang diawali oleh fa atau summa atau tidak diawali baik fa,wa dan summa) maka yang membaca Al Imalah Kubra hanya Al Kisa’i. 

Contoh: وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا (dalam surah An-Najm ayat 44) 

Ket: yang dibaca Al Imalah adalah Alif sesudah Ya’ 

g) Bacaan Hamzah dan Al Kisa’i pada lafaz Dhuhaiha, waddhuha, Ar-ribaa,dan Alqua
Hamzah Al Kisa’i membaca Al Imalah al kubra, walaupun asal Alif dari Waw. 

Contoh : Lafaz وَضُحَيهَا (yang terdapat pada surat Asy Syams ayat 1)
h) Lafaz-lafaz yang khusus dibaca Al imalah al Kubra oleh Duril Kisa’i

Seperi Lafaz ru’ya, ma’wa, mahya, dan Hudaya dibaca Al Imalah Kubra oleh Duril Al Kisa’i.
Salah satunya contoh lafaz ru’ya رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ (surah Yusuf ayat 5) yaitu yang mudhaf pada Kaf.

i) Bacaan Hamzah dan Al Kisa’i pada Alif yang terletak di setiap akhir ayat pada 11 surah

Hamzah Al Kisa’i membaca Al Imalah Kubra pada Alif yang terletak pada akhir ayat yang terdapat pada surah-surah berikut:

Yakni Thaha, An najm, Asy syam, Al A’la, Al Layl, Adhuha, Al Iqra, An naziat, ‘Abasa, Al Qiyamah dan Al ma’arij.

Berarti Alif pengganti tanwin dimana adanya hanya ketika waqaf, yang terdapat diakhir ayat dalam surah-surah tersebut:

Seperti Hamsan, Dhamkan, Nashfan, ‘Ilman, dhulman dan ‘Azman dikecualikan oleh Hamzah dan Al Kisa’i (yakni di baca Al fath).

j) Alif yang dibaca Al Imalah Al Kubra oleh Syu’bah, Hmazah dan Al Kisa’i

Syu’bah Hamzah Al Kisa’i membaca dengan Al Imalah Kubra pada Alif, lafaz Rama dan A’ma.
Contoh lafaz Rama dalam firman Allah: وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ (surah Al Anfal ayat 17)

k) Bacaan Alif yang teletak sesudah Ra pada lafaz Majraha di surah Hud

Hafs (periwayat ‘Asim) juga membaca Al Imalah Al kubra pada Alif yang terletak sesudah Ra dalam lafaz Majraha (sebagaimana bacaan Hamzah dan Al Kisa’i dan Abu ‘Amr)

Contohnya pada lafaz Majraha di surah Hud ayat 41 terdapat pada firman Allah: بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا 

l) Bacaan lafazنَأَ 

Hamzah dan Al Kisa’i membaca Al Imalah kubra pada Alif yang terletak sesudah huruf hamzah pada lafaz نَأَ dalam surah Fussilat. 

Sedangkan untuk bacaan As Susi terjadi Ikhtilaf. 

Lafaz نَأَ dalam surah al Isra dibaca Al Imalah kubra Alif nya oleh Syu’bah, Hamzah dan Al Kisa’i. 

Nun pada lafaz نَأَ dalam surah Al Isra dibaca Al imalah kubra oleh khalaf Abul Haris dan Duril Kisa’i. 

Contoh lafaz نَأَ pada firman Allah: وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ dalam Al-Qur’an hanya terdapat didua tempat yaitu pada surah Al Isra ayat 83 dan Al Fussilat ayat 51.

m) Bacaan Warsy pada Alif nya ذوالراء dan ذوات الياء

  •  Warsy membaca Alif nya ذوالراء dengan At Taqlil, dan khusus lafaz ولو أربكهم dia membaca dengan ikhtilaf.
  • Warsy membaca Alif nya ذوات الياء dengan ikhtilaf (yakni At Taqlil dan Al Fath) 

n) Bacaan Abu ‘Amr (Al Basry) pada Alif taknis maksurah yang mengikuti wazan فُعلى - فِعلى - فَعلى dan pada Alif yang menjadi رءوس الأى

Al Basry (Abu ‘Amr) membaca At Taqlil pada Alif taknis yang terdapat di suatu kalimat/kata yang mengikuti wazan فَعلى dalam segala bentuknya (yakni فُعلى - فِعلى - فَعلى) begitu juga pada Alif yang menjadi رءوس الأى terkecuali: Alif yang terletak sesudah Ra.
Mahlil Al mudassa
Mahlil Al mudassa Hamba Allah yang sering nyangkut di dunia maya via atribut fana. Email: mahlilflanstsr@gmail.com

Post a Comment for "Pengertian Bacaan Al Fath dan Al Imalah Serta Bacaan Imam Qiraat"