2 Persahabatan Yang Akhirnya Bisa Sama-Sama Ikhlas - IKHLAS PART II

www.mahlil.com

2 Persahabatan Yang Akhirnya Bisa Sama-Sama Ikhlas

Seorang perempuan yang merupakan wanita shaliha dia mencintai seorang laki-laki yang pernah dia temui disebuah majlis.

Perempuan ini mencintai dia secara diam-diam, bahkan wanita ini dengan terang-terangan menyebut nama lelaki tersebut dalam do'a disetiap akhir ujung shalatnya.

Dia adalah Unayya perempuan cantik yang penuh dengan lemah-lembut, dia memiliki sahabat dimasa SMP teman bermainnya yaitu Arumi dia perempuan yang tertutup dan dia tidak seshaliha Unayya namun memiliki hati yang kuat.

Pernah suatu hari ketika Unayya duduk disebuah taman bersama Arumi, bisa dibilang itu sebuah taman kompleks yang tidak jauh dari rumahnya, seketika seorang pria lewat didepannya, dia adalah sosok yang selama ini Unayya sebut dalam do'anya. 

Namun seketika rasanya jantung dia berhenti ketika Arumi mengatakan bahwa dia menyukai pria tersebut dan bahkan mendo'akan supaya berjodoh dengannya.

Apalah daya mareka menyukai lelaki yang sama.

Namun pada pertengahan bulan februari dia mendapat khabar yang sangat menyakitkan melebihi dari perkataan Arumi yang pernah mengatakan kalau dia menyukai pria yang Unayya sebutkan nama dalam do'anya.

Bagaimana tidak, dia mendapatkan khabar gembira bagi sahabatnya namun tidak dengan dia. Bahwasanya pria yang mareka sukai itu melamar sahabatnya Arumi, dan senyum terpaksa Unayya mengatakan Selamat yaa

Dalam hati Unayya terbesit tenyataa do'a Arumi lebih kuat dari pada do'a-do'aku selama ini, dengan penuh terpaksaa dia harus mengikhlaskan bahkan harus banget dia tidak mau sahabat baiknya itu bersedih cuma gara-gara dia.

Namun lambat laun semuanyaa terbongkar bahwasanya Unayya juga menyukai suaminya Arumi dan sebaliknya suaminya Arumi juga menyukai Unayya .

Sungguh ini situasi hal yang sangat rumit.

Takkala ketika dia dihujan dengan beribu pertanyaan kapan kamu hamil? 

Apakah kamu mandul Arumi? 

Mama ingin punya cucu?

Kapan kamu kasih kami cucu?

Kalimat dan pertanyaan itu terus berputar dikepalanyaa Arumi, hingga ia jatuh sakit ketika mengetahui fakta bahwasanya suaminya menyukai sahabatnya yang sama-sama suka, ditambah lagi dengan pertanyaan yang sangat membuat pikiran dia itu menjadi berat.

Akhirnya dia dengan penuh tekad mengabari Unayya untuk bertemu disebuah tempat ada hal penting yang ingin ditanyakan.

Dengan sekuat hati dia mengatakan Nay menikahlah dengan suami aku, bukannya kalian sama-sama menyukai dan bahkan rasanya disini aku yang menjadi penghalang buat kalian berdua?

Tanpa berpikir panjang akhirnya Unayya menyetujui sebab keikhlasan dia dalam melepaskan, dia berpikir inilah kesempatan bagi dia dalam perihal jawaban dari do'a-do'a dia terdahulu.

Tanpa menunggu akhirnya suami Arumi mendatangi rumah Unayya dan meminta Unay untuk dijadikan istri keduanya.

Dan satu bulan kemudian akhirnya Unayya menikah dan menjadi istri kedua madu dari sahabatnya sendiri.

Namun tidak berakhir disini saja, banyak percekcokan yang terjadi dalam rumah tangga mareka, dimanaa suaminya itu memperlakukan istrinya dengan tidak adil.

Bahkan Arumi melihat binar cintaa dari mata suaminya ketika bersama Unayya namun tidak dengannya, rasanya dia dihantui dengan kecemburuan. Dan ketikaa Arumi ingin menyerah dengan rumah tangga ini, tiba-tiba sahaja Allah berkehendak lain bahwasanya Arumi hamil.

Lalu siapa sangka, bahwa suaminya lebih memperhatikan Arumi yang sedang mengandung buah hati mareka, tapi tekad Arumi tetap dengan keputusan akhirnya yaitu berpisah.

Sedangkan Unayya sekuat mungkin dan bahkan melakukan banyak hal supaya Arumi tidak mengambil keputusan tersebut.

Bahkan Unayya meminta Arumi untuk terus bertahan dengan rumah tangga ini, yang seharusnya dia dulu tidak menerima permintaan konyol dari sahabat baiknya. 

Tapi apalah daya, Akhir dari segala cerita mareka kehilangan sosok baik.

Mareka kehilangan Unayya tatkala Unay berpergian ingin pulang kerumah orang tuanya maut menjemputnya, dia tertabrak dengan sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan diatas rata-rata dan Unayya pun meninggal.

Akhir segala cerita Arumi kehilangan sahabat sekaligus guru penasehat yang selalu mengingatkan dia supayaa terus untuk bersabar dan bertahan.

Begitu juga dengan suaminya kehilangan cinta juga keadaan yang berbeda.

Kemudian qadarullah selang beberapa bulan tatkala Arumi mempertaruhkan nyawa antara hidup dan mati demi buah hati mareka, disitulah arumi tidak sanggup bertahan dan akhirnya kembali kepada sang pencipta.

Dan finally suaminyaa kehilangan dua cinta yang begitu tulus, dengan penuh bersemangat dia bangkit dari keterpurukannya itu untuk merawat sang buat hati yang sudah lama di nanti, tapi rasanya berbeda dia harus membesarkannya sendiri tanpa bantuan sang istri.